Rabu, 27 November 2013

SALAHUDDIN AL AYUBI


Masih ingatkah anda dengan peristiwa peperangan yang paling lama dan paling menegangkan dalam sejarah? Iya, peperangan itu dikenal dengan nama “Perang Salib” atau “Crusade.” Yaitu peperangan yang terjadi antara pasukan kristen (disokong dan dibujuk oleh Yahudi) di satu pihak, berhadapan dengan pasukan Islam di pihak lain. Pada tahun 1085 M perang salib dimulai. Dinamakan perang salib karena pasukan nasrani pada saat itu mengenakan pakaian bergambar salib. Pasukan salib berpusat di Eropa. Salahudin Al Ayubi merupakan panglima legendaris dalam perang salib. Dialah panglima pasukan Islam yang berhasil memukul mundur pasukan salib. Sehingga salibis pulang ke eropa dengan tangan hampa.
Perang Salib
Panglima pasukan kristen bernama Peter sang Pertapa menggerakan pasukan salib gelombang  kedua berjumlah 40.000 orang tentara. Sepanjang perjalanan tentaranya berbuat  liar dan kejahatan. Mereka juga diperbolehkan melakukan dosa.  Peter sang Pertapa mempunyai cita-cita merebut kota suci Mekkah dari tangan orang-orang Islam, termasuk juga kota Darussalam (jerussalem) yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha. Gelombang ketigatentara salib dipimpin oleh seorang Biarawan Jerman. Bergerak dari Eropa mereka pada mulanya berhasil merebut sebagian besar daerah Syiria, termasuk kota suci Yerussalem (Darussalam). Namun, sayang mental pasukan salib yang rusak membuat penduduk di negeri tsb menjadi sasaran kekejian pasukan salib. Kebrutalan pasukan kristen melebihi kaum bar-bar. Orang-orang Islam yang sipil dibantai habis-habisan. Mill, seorang ahli kristen, mengemukakan banyak keterangan tentang kejahatan tentara salibis. Pada abad ke-12 Masehi (1.200M) ketika tentara salib berada pada puncak kekejian, raja-raja Jerman dan Prancis; panglima  Richard  yang mendapat julukan “si berhati singa” telah berhasil menguasai banyak medan peperangan dan bersiap sedia menaklukan kota suci. Pada saat itu munculah seorang panglima yang gagah berani dari tentara Islam yang bernama Salahudin Al Ayubi.

Siapa Salahudin Al Ayubi?
Ia lahir tahun 1137 M. ayahnya bernama  Najmuddin Ayub, dan pamannya bernama Asaduddin Sherkoh. Keduanya merupakan pembantu  Raja Syiria Nuuruddin Mahmud. Bahkan pada 8 Januari 1169, Sherkoh diangkat sebagai menteri sekaligus panglima perang oleh Khalifah Fathimiyah Mesir. Pada saat itu, Salahuddin menjabat Perdana Menteri Mesir. 2 tahun kemudian, pamannya, Sherkoh wafat. Disusul oleh wafatnya khalifah. Salahuddin mendapat simpati dan kepercayaan dari para pejabat dan rakyat untuk menjadi Sultan negara Mesir. Tak berapa lama, negeri Syiria yang dipimpin oleh raja belia Malikus Saleh (anaknya Nuruddin Mahmud). Raja belia tersebut amat lemah sehingga Syria pun dikepung oleh pasukan jerman (salib) dan diharuskan membayar upeti kepada mereka. Khalifah Shalahuddin pun turun membela negara Syria. Raja yang masih muda, Malikus Saleh, tak berapa lama wafat (1181-1182). Maka Salahudin diangkat oleh bangsa Syria sebagai khalifah di negeri Syria. Jadi, Sultan Salahuddin diamanati dua negara, yaitu Mesir dan Syria.Pada saat itu, perang salib sedang berkecamuk. Kemunculan dan keberanian Sultan Salahuddin membuat nyali tentara salib ciut. Gencatan senjata diajukan oleh pasukan salib Jerman dibawah pimpinan Frank terhadap Sultan. Adapun sultan, ia selalu mentaati perjanjian, berbeda dengan pasukan salib. Ahli sejarah berkebangsaan Prancis bernama Michoudmenulis: “Pasukan Muslimin menghormati perjanjian bersama itu, sedangkan pasukan kristen menunjukan tanda-tanda melakukan peperangan yang baru.” Benar saja tak berapa lama, pemimpin Kristen bernama Renauld atau Reginald  dari Chatillon menyerang rombongan umat muslim Islam yang melewati markas mereka, membantainya, dan merampas barang-barangnya.Tindakan tersebut membuat Sultan Salahudin turun tangan. Dengan kejadian tsb Sultan bebas bertindak terhadap pasukan kristen, sebab mereka telah melanggar lebih dahulu. Sultan melakukan strategi jitu terhadap tentara kristen, tahun 1187, pasukan sultan menjebak pasukan musuh didekat  Bukit Hittin dan berhasil menaklukannya tanpa mendapat perlawanan berarti. Maka jatuhlah kawasan Hittin kepada pasukan Muslim. Dalam suatu gerakan cepat, pasukan sultan merebut daerah dan negara-negara yang semula telah dikuasai pasukan salib. Pasukan muslimin dibawah pimpinan Sultan berhasil merebut Nablus, Jericho, Ramlah, Caesarea, Asruf, Jaffa, dan Beirut.
Merebut Kembali Darussalam (Yerussalem)
Pada saat itu, Yerussalem berada di bawah penguasaan pasukan Salib. Terdapat 60.000 pasukan kristen di sana. Pasukan muslim di bawah komando Sultan  Salahuddin bergerak masuk ke kota suci tersebut. Pasukan kristen gentar dan akhirnya menyerah tak berkutik kepada pasukan Muslim. Apa yang dilakukan pasukan Sultan setelahnya menaklukan kota Jerussalem? Mereka tidak melakukan kerusakan, tidak melakukan pembantaian, bahkan mereka menunjukan akhlak terpuji; hal ini sangat berbeda dengan sikap pasukan kristen di bawah pimpinan Titus saat merebut kota Jerussalem dari tangan umat Islam dimana mereka membantai dan mengusir penduduk secara tak berperikemanusiaan. Sejarah mencatat bahwa pembantaian orang kristen terhadap umat Islam disaat merebut Jerussalem berjumlah 70.000 orang Islam sipil dibunuh secara kejam. Pembantaian tsb terjadi 90 tahun sebelum Sultan Salahudin merebut kembali Jerussalem. Saat pasukan Muslim menguasai kota Jerussalem para penduduk beragama kristen dibiarkan tinggal di Jerussalem. Kecuali para tentara kristen diminta untuk meninggalkan kota. Para tentara tsb juga ditahan dan diminta memberikan tebusan sebesar yang mereka rampas selama pendudukan jerusalem. Namun, Sultan Salahudin yang baik hati seringkali memberikan uang tebusan sendiri dan memberi ongkos. Bahkan ia tak tega jika ada seorang ibu yang menggendong anaknya meminta agar suaminya (tentera kristen) dibebaskan tanpa syarat atau memberi bekal untuk perjalanan pulang ke negara asal (eropah).
Pergerakan Pasukan Sultan
Pasukan Sultan bergerak ke Tyre. Di sana menemukan pasukan salib (yang telah dibebaskan) sedang menyusun kekuatan kembali. Mereka langsung dilumpuhkan pasukan sultan. Pasukan muslim berhasil merebut kembali kota yang sebelumnya direbut pasukan salib, seperti kota  Laodicea, Jabala, Saihun, Becas, Bozair,  dan Derbersak. Sultan Salahudin juga berhasil menangkap bangsawan kristen bernama  Guy de Lasignan. Kemudian Sultan membebaskannya dengan syarat ia harus segera pulang ke Eropa. Namun, Lasignan berkhianat, ia mengumpulkan tentara kristen untuk menyerang kembali kemudian mereka mengepung kota Ptolemais.
Saat Jerussalem jatuh ke pasukan sultan. Bangsa-bangsa di eropa kaget. Mereka menurunkan bantuan tentara salib. Raja-Raja  Jerman dan  Prancisbergerak, serta  Raja Inggris bernama Richard—si berhati singa—bergerak untuk merebut kembali Jerussalem. Mereka mengepung  Acre  (Acre) berbulan-bulan sehingga banyak orangorang Islam menderita kelaparan dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Atas tindakan  Raja Inggris,  yaitu Richard, maka muncullah kemarahan Sultan Salahuddin. Pasukan muslim bergerak. Dalam sebelas kali pertempuran, pasukan kristen berhasil dilumpuhkan oleh pasukan muslim. Atas kekalahan beruntun,  Raja Richard mengajukan perjanjian damai dengan Sultan Salahuddin. Pada bulan September 1192 berakhirlah perang salib. Para pasukan salib diperintahkan meninggalkan kota suci Jerussalem, mereka memanggul kopor pulang ke eropa.Seorang ahli kristen bernama Michoud  menyatakan: “Pasukan gabungan Barat (Pasukan Salib atau Pasukan Kristen) tidak bisa mendapat apa-apa kecuali merebut  Akra  danmenghancurkan kota  Ascalon. Dalam perang ini, pasukan eropa menderita kerugian yang besar. Dari 600.000 pasukan (6 lakh) yang diutus dalam perang salib, termasuk pasukan-pasukan terbaik dan para ksatria pilihan, namun hanya 100.000 pasukan (1 lakh) saja yang pulang ke Eropa.” Jerussalem atau Darussalam yang di dalamnya terdapat  Masjidil Aqsha akhirnya kembali ke tangan muslim di bawah kepemimpinan Sultan Salahuddin Al Ayubi  setelah dikuasai selama 90 tahun oleh pasukan salib. Kota Darussalam kembali aman dan damai. Berbondong-bondong umat Islam melaksanakan shalat di Masjidil Aqsha. Demikian juga umat kristen diberi kebebasan untuk berkunjung ke tempattempat bersejarah peninggalan Yesus. Demikianlah Sultan Salahuddin mampu menjaga keamanan kota suci ketiga umat Islam, yakni  Darussalam (Jerussalem). Sangatlah penting menjaga keamanan Darussalam sebab disanalah pusat dakwah nabi-nabi terkemuka. Di kota tersebut banyak peninggalan sejarah dari semenjak Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, Nabi Yaqub, Nabi Musa-Harun, Nabi Daud  sampai Nabi Sulaiman. Yang dilanjutkan oleh Keluarga Imran (Ali Imran), Nabi Zakariya, Nabi Yahya, Siti Maryam, sampai Nabi Isa.  Itulah Sultan Salahudin seorang pimpinan yang salih berhasil menciptakan ketentaraman umat Islam melalui mewujudkan ketentraman tiga kota suci yaitu Mekkah, Madinah, dan Darussalam.
Trilogi Peperangan
Bagi memperkukuhkan tentera Islam, Salahuddin meminta negara Islam diurus di bawah satu pemerintahan. Walaupun cadangannya tidak dipersetujui sesetengah pihak termasuk pemimpin Syria, cita-cita Salahuddin itu termakbul.
Dalam bulan Zulkaedah 570 Hijrah (Mei 1175 Masihi), khalifah Abbasiyyah mengisytiharkan Salahuddin al-Ayubi sebagai Sultan Mesir dan menggelarkan dirinya sebagai Sultan al-Islam wa al-Muslimin. Pada tahun itu juga beliau membina kota pertahanan di Kaherah.
Pada tahun 583 Hijrah (1187 Masihi) berlaku Perang Salib kedua, yang juga dikenali sebagai Perang Hittin. Peperangan ini dipimpin sendiri oleh Salahuddin al-Ayubi hingga membuka jalan mudah untuk menawan kembali Baitulmaqdis.
Pada tahun 588 Hijrah (1192 Masihi) berlaku Perang Salib ketiga, hasil dendam dan kekecewaan golongan pembesar Kristian. Mereka berusaha merampas semula Baitulmaqdis daripada orang Islam. Walaupun perang Salib yang ketiga itu menggabungkan seluruh kekuatan negara Kristian, mereka tidak mampu menggugat kekuatan tentera Salahuddin al-Ayubi.
Pihak Kristian mengalami kekalahan dan ramai tentera terbunuh dan tertawan. Baitulmaqdis yang dikuasai orang Kristian selama 88 tahun, dapat ditakluki semula oleh Salahuddin al-Ayubi.
Lane-Poole (penulis Barat) mengesahkan, kebaikan hati Salahuddin mencegahnya daripada membalas dendam. Beliau menulis bahawa Salahuddin menunjukkanketinggian akhlaknya ketika orang Kristian menyerah kalah. Tenteranya sangat bertanggungjawab, menjaga peraturan di setiap jalan, mencegah segala bentuk kekerasan sehingga tidak ada kedengaran orang Kristian dianiaya.
Selanjutnya Lane-Poole menuliskan mengenai tindak-tanduk tentera Kristian ketika menawan Baitulmaqdis kali pertama pada 1099. Tercatat dalam sejarah bahawa ketika Godfrey dan Tancred menunggang kuda di jalan-jalan Jerusalem, jalan itu dipenuhi mayat, orang Islam yang tidak bersenjata diseksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas bumbung dan menara rumah ibadat.
Darah membasahi bumi yang mengalir daripada pembunuhan orang Islam secara beramai-ramai. Ia juga mencemarkan kesucian gereja yang sebelumnya mengajar sifat berkasih sayang. Orang Kristian sangat bertuah apabila mereka dilayan dengan baik oleh Salahuddin.
Akhir Riwayat
Beliau mempersembahkan keseluruhan hidupnya untuk jihad di jalan Allah.Semasa berjihad Salahuddin al-Ayyubi selalu membawa sebuah peti tertutup yang amat dijaganya. Orang terdekat menyangka terdapat berbagai batu permata dan benda berharga tersembunyi di dalamnya.Tetapi selepas wafatnya apabila peti dibuka maka yang ditemui hanyalah sehelai surat wasiat dan kain kafan yang dibeli dari titik peluhnya sendiri dan sedikit tanah.
Apabila surat itu dibuka tertulis ” Kafankanlah aku dengan kain kafan yang pernah dibasahi air zam-zam ini, yang pernah mengunjungi kaabah yang mulia dan makam Rasulullah s.a.w. Tanah ini ialah sisa-sisa masa perang, buatkanlah darinya ketulan untuk alas kepalaku di dalam kubur”
Dari tanah tersebut dapat dibuat 12 ketulan tanah yang hari ini terletak di bawah kepala Salahuddin al-Ayyubi. Setiap kali Salahuddin al-Ayyubi kembali dari berperang yang dimasuki bertujuan berjihad kepada Allah, beliau akan berusaha mengumpulkan tanah-tanah yang melekat pada muka dan pakaiannya dan meletakkannya di dalam peti rahsia itu. Beliau telah berjaya mengumpulkan tanah yang boleh dibuat 12 ketulan, kiralah berapa banyak pertempuran yang dihadapinya kerana berjihad bagi menegakkan kalimah Allah!!
Ketika hayatnya, beliau lebih banyak berada di khemah perang daripada duduk di istana bersama keluarga. Siapa saja yang menggalakkannya berjihad akan mendapat kepercayaannya. Apabila hendak memulakan jihad melawan tentera salib, beliau akan menumpukan seluruh perhatiannya kepada persiapan perang dan menaikkan semangat tentera.
Di medan perang, beliau bagaikan seorang ibu garang kehilangan anak tunggal. Beliau bergerak dari satu hujung medan peperangan ke hujung yang lain untuk mengingatkan tenteranya supaya benar-benar berjihad di jalan Allah.
Beliau juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata yang berlinangan mengajak manusia supaya bangkit membela Islam. Beliau meninggal dunia pada 27 Safar 589 Hijrah (1193 Masihi) pada usia 55 tahun di Damsyik, Syria slepas memerintah selama 25 tahun. Beliau sakit selama 14 hari sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Pernah satu ketika, Salahuddin Al-Ayyubi menyuruh wazirnya balutkan tubuh dia dengan kain kafan tapi Salahuddin Al-Ayyubi pesan supaya tangannya dibiarkan terbuka. Wazirnya menjawab “Aku tidak sanggup melakukannya”. Kata Salahuddin Al-Ayyubi, “Kalau begitu, engkau lakukannya di saat aku mati nanti. Sampai waktunya yang telah ditetapkan, Salahuddin menghembuskan nafas yang terakhir. Wazirnya melaksanakan pesan Salahuddin Al-Ayyubi. Seluruh tubuhnya dibalut dengan kain kafan kecuali tangannya dibiarkan terbuka. Semasa jenazah diusung, ramai la yang melihat tangan Salahuddin Al-Ayyubi tak berbalut. Mereka bertanya kepada wazir Salahuddin Al-Ayyubi “Kenapa engkau biarkan tangannya dibiarkan terbuka?” Jawab wazir tersebut, “Baru kini aku mengerti. Salahuddin Al-Ayyubi ingin menunjukkan bahawa tiada ada apa yang akan dibawa ketika mati nanti.” 
Sinopsis
Kepiawaian  Sultan Salahuddin menaklukan pasukan salib tidak hanya dikenal oleh umat Islam, melainkan ia juga telah menjadi legenda bangsa Eropa. Sultan Salahuddin yang wafat 4 Maret 1193, tidak lama setelah merebut kota suci, telah meninggalkan keteladanan yang sangat berkesan dalam ingatan umat Islam. Ia melambangkan seorang panglima yang penyayang, sederhana, dan memperlakukan non-Muslim dengan perlakuan yang manusiawi. Tidaklah heran jika ia tidak hanya menjadi panutan muslim, melainkan ia pun disegani oleh balatentara dari eropa, bahkan sampai kini Sultan Salahuddin tetap menjadi panutan mereka.  Jamil Ahmad mengutip pernyataan  Philip K. Hitti, seorang ilmuwan Eropa: “Sikap terpuji Sultan Salahudin telah menyentuh imajinasi penulis-penulis kisah berbahasa Inggris, para penulis  novelis modern dan ia juga selalu dikenang sebagai suri teladan bagi kesopanan dan kekesatriaan.”


Kesehatan Menurut Pandangan Islam


KESEHATAN


Islam menetapkan tujuan pokok kehadirannya untuk memelihara: Agama, Jiwa, Akal, Jasmani, Harta, dan Keturunan.

Setidaknya tiga dari yang disebut di atas berkaitan dengan
kesehatan. Tidak heran jika ditemukan bahwa Islam amat kaya
dengan tuntunan kesehatan.

Paling tidak ada dua istilah literatur keagamaan yang
digunakan untuk menunjuk tentang pentingnya kesehatan dalam
pandangan Islam.

1. Kesehatan, yang terambil dari kata sehat;

2. Afiat.

Keduanya dalam bahasa Indonesia, sering menjadi kata majemuk
sehat afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesra, kata “afiat”
dipersamakan dengan “sehat”. Afiat diartikan sehat dan kuat,
sedangkan sehat (sendiri) antara lain diartikan sebagai
keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari
sakit).

Tentu pengertian kebahasaan ini berbeda dengan pengertian
dalam tinjauan ilmu kesehatan, yang memperkenalkan
istilah-istilah kesehatan fisik, kesehatan mental, dan
kesehatan masyarakat.

Walaupun Islam mengenal hal-hal tersebut, namun sejak dini
perlu digarisbawahi satu hal pokok berkaitan dengan kesehatan,
yaitu melalui pengertian yang dikandung oleh kata afiat.

Istilah sehat dan afiat masing-masing digunakan untuk makna
yang berbeda, kendati diakui tidak jarang hanya disebut salah
satunya (secara berdiri sendiri), karena masing-masing kata
tersebut dapat mewakili makna yang dikandung oleh kata yang
tidak disebut.

Pakar bahasa Al-Quran dapat memahami dari ungkapan sehat
wal-afiat bahwa kata sehat berbeda dengan kata afiat, karena
wa yang berarti “dan” adalah kata penghubung yang sekaligus
menunjukkan adanya perbedaan antara yang disebut pertama
(sehat) dan yang disebut kedua (afiat). Nah, atas dasar itu,
dipahami adanya perbedaan makna di antara keduanya.

Dalam literatur keagamaan, bahkan dalam hadis-hadis Nabi Saw.
ditemukan sekian banyak doa, yang mengandung permohonan afiat,
di samping permohonan memperoleh sehat.

Dalam kamus bahasa Arab, kata afiat diartikan sebagai
perlindungan Allah untuk hamba-Nya dari segala macam bencana
dan tipu daya. Perlindungan itu tentunya tidak dapat diperoleh
secara sempurna kecuali bagi mereka yang mengindahkan
petunjuk-petunjuk-Nya. Maka kata afiat dapat diartikan sebagai
berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan
penciptaannya.

Kalau sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap
anggota badan, maka agaknya dapat dikatakan bahwa mata yang
sehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca tanpa
menggunakan kacamata. Tetapi, mata yang afiat adalah yang
dapat melihat dan membaca objek-objek yang bermanfaat serta
mengalihkan pandangan dari objek-objek yang terlarang, karena
itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.

KESEHATAN FISIK

Telah disinggung bahwa dalam tinjauan ilmu kesehatan dikenal
berbagai jenis kesehatan, yang diakui pula oleh pakar-pakar
Islam.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya, dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki
manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan
mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta mengembangkannya.”

Memang banyak sekali tuntunan agama yang merujuk kepada ketiga
jenis kesehatan itu.

Dalam konteks kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Nabi
Muhammad Saw.:

Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu.

Demikian Nabi Saw. menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud
melampaui batas beribadah, sehingga kebutuhan jasmaniahnya
terabaikan dan kesehatannya terganggu.

Pembicaraan literatur keagamaan tentang kesehatan fisik,
dimulai dengan meletakkan prinsip:

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Karena itu dalam konteks kesehatan ditemukan sekian banyak
petunjuk Kitab Suci dan Sunah Nabi Saw. yang pada dasarnya
mengarah pada upaya pencegahan.

Salah satu sifat manusia yang secara tegas dicintai Allah
adalah orang yang menjaga kebersihan. Kebersihan digandengkan
dengan taubat dalam surat Al-Baqarah (2): 222:

Sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat,
dan senang kepada orang yang membersihkan diri.

Tobat menghasilkan kesehatan mental, sedangkan kebersihan
lahiriah menghasilkan kesehatan fisik.

Wahyu kedua (atau ketiga) yang diterima Nabi Muhammad Saw.
adalah:

Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam
kekotoran (QS Al-Muddatstsir [74]: 4-5).

Perintah tersebut berbarengan dengan perintah menyampaikan
ajaran agama dan membesarkan nama Allah Swt.

Terdapat hadis yang amat populer tentang kebersihan yang
berbunyi:

Kebersihan adalah bagian dari iman.

Hadis ini dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadis dha’if.
Kendati begitu, terdapat sekian banyak hadis lain yang
mendukung makna tersebut, seperti sabda Nabi Saw.:

Iman, terdiri dan tujuh puluh sekian cabang, puncaknya
adalah keyakinan bahwa “Tiada Tuhan selain Allah, dan
yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dan jalan”
(HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Perintah menutup hidangan, mencuci tangan sebelum makan,
bersikat gigi, larangan bernafas sambil minum, tidak kencing
atau buang air di tempat yang tidak mengalir atau di bawah
pohon, adalah contoh-contoh praktis dari sekian banyak
tuntunan Islam dalam konteks menjaga kesehatan. Bahkan sebelum
dunia mengenal karantina, Nabi Muhammad Saw. telah menetapkan
dalam salah satu sabdanya,

Apabila kalian mendengar adanya wabah di suatu daerah,
janganlah mengunjungi daerah itu, tetapi apabila kalian
berada di daerah itu, janganlah meninggalkannya.

Ditemukan juga peringatan bahwa perut merupakan sumber utama
penyakit: Al-ma’idat bait adda’. Dan karena itu, ditemukan
banyak sekali tuntutan –baik dari Al-Quran maupun hadis Nabi
Saw.– yang berkaitan dengan makanan, jenis maupun kadarnya.

Al-Quran juga mengingatkan, Makan dan minum dan jangan
berlebih-lebihan. Allah tidak senang kepada orang yang
berlebih-lebihan (QS Al-A’raf [7]: 31).

Penjabaran peringatan itu dijelaskan oleh Rasulullah Saw.
dengan sabdanya,

Tidak ada sesuatu yang dipenuhkan oleh putra putri Adam
lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi putra Adam
beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Kalaupun
harus dipenuhkan, maka sepertiga untuk makanannya,
seperti lagi untuk minumannya, dan sepertiga sisanya
untuk pernafasannya (Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi).

Perlu pula digarisbawahi bahwa sebagian pakar, baik agamawan
maupun ilmuwan, berpendapat bahwa jenis makanan dapat
mempengaruhi mental manusia. Al-Harali (wafat 1232 M)
menyimpulkan hal tersebut setelah membaca firman Allah yang
mengharamkan makanan dan minuman tertentu karena makanan dan
minuman tersebut rijs.

Kecuali kalau makanan itu bangkai atau darah yang
mengalir, atau daging babi, karena sesungguhnya semua
itu kotor (QS Al-An’am [6]: 145).

Kata rijs diartikan sebagai keburukan budi pekerti atau
kebobrokan mental. Pendapat serupa dikemukakan antara lain
oleh seorang ulama kontemporer Syaikh Taqi Falsaf1 dalam
bukunya Child between Heredity and Education, yang mengutip
pendapat Alexis Carrel dalam bukunya Man the Unknown. Carrel,
peraih hadiah Nobe1 bidang kedokteren ini, menulis bahwa
pengaruh campuran kimiawi yang dikandung oleh makanan terhadap
aktivitas jiwa dan pikiran manusia belum diketahui secara
sempurna, karena belum diadakan eksperimen dalam waktu yang
memadai. Namun tidak dapat diragukan bahwa perasaan manusia
dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas makanan.

Para ulama sering mengaitkan penyakit dengan siksa Allah.
Al-Biqa’i dalam tafsirnya mengenai surah Al-Fatihah
mengemukakan sabda Nabi Saw.,

Penyakit adalah cambuk Tuhan di bumi ini, dengannya Dia
mendidik hamba-hamba-Nya.

Pendapat ini didukung oleh kandungan pengertian takwa yang
pada dasarnya berarti menghindar dari siksa Allah di dunia dan
di akhirat. Siksa Allah di dunia, adalah akibat pelanggaran
terhadap hukum-hukum alam. Hukum alam antara lain membuktikan
bahwa makanan yang kotor mengakibatkan penyakit. Seorang yang
makan makanan kotor pada hakikatnya melanggar perintah Tuhan,
sehingga penyakit merupakan siksa-Nya di dunia yang harus
dihindari oleh orang yang bertakwa.

Dari sini dapat dimengerti bahwa Islam memerintahkan agar
berobat pada saat ditimpa penyakit.

Berobatlah, karena tiada satu penyakit yang diturunkan
Allah, kecuali diturunkan pula obat penangkalnya,
selain dari satu penyakit, yaitu ketuaan (HR Abu Daud
dan At-Tirmidzi dari sahabat Nabi Usamah bin Syuraik).

Bahkan seandainya tidak ada perintah rinci dari hadis tentang
keharusan berobat, maka prinsip- prinsip pokok yang diangkat
dari Al-Quran dan hadis cukup untuk dijadikan dasar dalam
upaya kesehatan dan pengobatan. Sebagai contoh dapat
dikemukakan persoalan transplantasi, baik dari donor hidup
maupun donor yang telah meninggal dunia. Beberapa prinsip dan
kesepakatan dalam bidang hukum agama yang berkaitan dengan
topik bahasan ini dapat membantu menemukan pandangan Islam
dalam persoalan dimaksud. Prinsip-prinsip dimaksud antara 1ain
adalah:

1. Agama Islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal,
kesehatan, dan harta benda umat manusia.

2. Anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah
yang dianugerahkan-Nya untuk dimanfaatkan, bukan untuk
disalahgunakan atau diperjualbelikan.

3. Penghormatan dan hak-hak asasi yang
dianugerahkan-Nya mencakup seluruh manusia, tanpa
membedakan ras atau agama.

4. Terlarang merendahkan derajat manusia, baik yang
hidup, maupun yang telah wafat.

5. Jika bertentangan kepentingan antara orang yang
hidup dan orang yang telah wafat, maka dahulukanlah
kepentingan orang yang hidup.

Dari prinsip-prinsip ini banyak ulama kontemporer menetapkan
bahwa transplantasi dapat dibenarkan selama tidak
diperjualbelikan, dan selama kehormatan manusia –yang hidup
maupun yang mati– terjaga sepenuhnya. Salah satu jaminan
tidak adanya pelecehan adalah izin dan pihak keluarga.

Alasan penolakan yang sering terdengar dari kalangan orang
kebanyakan (awam) bahwa setelah si penerima donor sehat, ia
mungkin dapat menyalahqunakan kesehatannya, dan ini dapat
mengakibatkan dosa, terutama bagi “pemilik” organ (jenazah),
atau orang yang mengizinkan. Alasan ini, pada hakikatnya tidak
sepenuhnya dapat diterima. Kemurahan dan keadilan Tuhan
mengantar-Nya untuk tidak menuntut pertanggungl.awaban dari
seseorang terhadap sesuatu yang tidak dikerjakannya secara
sadar, karena hakikat manusia bukan organ dan jasmaninya:

Allah tidak memandang kepada jasad dan rupa kamu,
tetapi memandang hati dan perbuatan kamu.

Demikian sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh
Muslim. Di samping itu, izin yang diharuskan itu, telah dapat
mengurangi kalau enggan berkata “menghilangkan” kekhawatiran
di atas. Kalau niat pemberi izin untuk membantu sesama
manusia, dan dia menduga keras bahwa bantuan tersebut tidak
akan disalahgunakan, maka kalaupun ternyata dugaannya keliru,
maka ia bebas dari dosa. Sebaliknya, jika yang memberi izin
sudah menduga keras akan terjadinya penyalahgunaan, maka tentu
saja ia tidak terbebaskan dari dosa. Di sini terlihat pula
peranan izin.

Dapat ditambahkan bahwa Al-Quran menegaskan bahwa, “Barang
siapa yang menghidupkan seseorang, maka dia bagaikan
menghidupkan manusia semuanya…” (QS Al-Maidah [5): 32).
"Menghidupkan" di sini bukan saja yang berarti "memelihara
kehidupan", tetapi juga dapat mencakup upaya "memperpanjang
harapan hidup" dengan cara apa pun yang tidak melanggar hukum.

Demikian, satu contoh, bagaimana ayat-ayat Al-Quran dipahami
dalam konteks peristiwa paling mutakhir dalam bidang
kesehatan.

Namun dalam ajaran Islam juga ditekankan bahwa obat dan upaya
hanyalah "sebab", sedangkan penyebab sesungguhnya di balik
sebab atau upaya itu adalah Allah Swt., seperti ucapan Nabi
Ibrahim a.s. yang diabadikan Al-Quran dalam surat Al-Syu'ara'
(26): 80'

Apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan
aku.

KESEHATAN MENTAL

Nabi Saw. juga mengisyaratkan bahwa ada keluhan fisik yang
terjadi karena gangguan mental. Seseorang datang mengeluhkan
penyakit perut yang diderita saudaranya setelah diberi obat
berkali-kali, tetapi tidak kunjung sembuh dinyatakan oleh Nabi
Saw. bahwa, "Perut saudaramu berbohong" (HR Bukhari).

Al-Quran Al-Karim memang banyak berbicara tentang penyakit
jiwa. Mereka yang lemah iman dinilai oleh Al-Quran sebagai
orang yang memiliki penyakit di dalam dadanya.

Dari hadis-hadis Nabi diperoleh petunjuk, bahwa sebagian
kompleks kejiwaan tercipta pada saat janin masih berada di
perut ibu, atau bahkan pada saat hubungan seks (pertemuan
sperma dan ovum), demikian juga ketika bayi masih dalam
buaian.

Karena itu, Islam memerintahkan kepada para ibu dan bapak agar
menciptakan suasana tenang, dan mengamalkan ajaran agama pada
saat bayi berada dalam kandungan, sebagaimana memerintahkan
kepada para orang-tua untuk memperlakukan anak-anak mereka
secara wajar.

Dalam suatu riwayat diungkapkan ada seorang anak yang sedang
digendong, kemudian pipis membasahi pakaian Nabi. Ibunya
merenggut bayi tersebut dengan kasar. Namun Nabi menegurnya
dengan bersabda,

Jangan hentikan pipisnya, jangan renggut dia dengan
kasar. Pakaian ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi
apa yang dapat menjernihkan hati sang anak (yang engkau
renggut dengan kasar)?

Seperti diungkapkan oleh beberapa pakar ilmu jiwa, sebagian
kompleks kejiwaan yang diderita orang dewasa, dapat diketahui
penyebab utamanya pada perlakuan yang diterimanya sebelum
dewasa.

Agaknya kita dapat menyimpulkan bahwa pandangan Islam tentang
penyakit-penyakit mental mencakup banyak hal, yang boleh jadi
tidak dijangkau oleh pandangan ilmu kesehatan modern.

Dalam Al-Quran tidak kurang sebelas kali disebut istilah fi
qulubihim maradh,

Kata qalb atau qulub dipahami dalam dua makna, yaitu akal dan
hati. Sedang kata maradh biasa diartikan sebagai penyakit.
Secara rinci pakar bahasa Ibnu Faris mendefinisikan kata
tersebut sebagai "segala sesuatu yang mengakibatkan manusia
melampaui batas keseimbangan/kewajaran dan mengantar kepada
terganggunya fisik, mental, bahkan kepada tidak sempurnanya
amal seseorang."

Terlampauinya batas kesimbangan tersebut dapat berbentuk gerak
ke arah berlebihan, dan dapat pula ke arah kekurangan.

Dari sini dapat dikatakan bahwa Al-Quran memperkenalkan adanya
penyakit-penyakit yang menimpa hati dan yang menimpa akal.

Penyakit-penyakit akal yang disebabkan bentuk berlebihan
adalah semacam kelicikan, sedangkan yang bentuknya karena
kekurangan adalah ketidaktahuan akibat kurangnya pendidikan.
Ketidaktahuan ini dapat bersifat tunggal maupun ganda.
Seseorang yang tidak tahu serta tidak menyadari
ketidaktahuannya pada hakikatnya menderita penyakit akal
berganda.

Penyakit akal berupa ketidaktahuan mengantarkan penderitanya
pada keraguan dan kebimbangan.

Penyakit-penyakit kejiwaan pun beraneka ragam dan
bertingkat-tingkat. Sikap angkuh, benci, dendam, fanatisme,
loba, dan kikir yang antara lain disebabkan karena bentuk
keberlebihan seseorang. Sedangkan rasa takut, cemas,
pesimisme, rendah diri dan lain-lain adalah karena
kekurangannya.

Yang akan memperoleh keberuntungan di hari kemudian adalah
mereka yang terbebas dari penyakit-penyakit tersebut, seperti
bunyi firman Allah dalam surat Al-Syu'ara' (26): 88-89:

Pada hari (akhirat) harta dan anak-anak tidak berguna
(tetapi yang berguna tiada lain) kecuali yang datang
kepada Allah dengan hati yang sehat.

Islam mendorong manusia agar memiliki kalbu yang sehat dari
segala macam penyakit dengan jalan bertobat, dan mendekatkan
diri kepada Tuhan, karena:

Sesungguhnya dengan mengingat Allah jiwa akan
memperoleh ketenangan (QS Al-Ra'd [13]: 28).

Itulah sebagian tuntunan Al-Quran dan Sunnah Nabi Saw. tentang
kesehatan.[]

—————-
WAWASAN AL-QURAN
Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat
Dr. M. Quraish Shihab, M.A.
Penerbit Mizan
Jln. Yodkali No.16, Bandung 40124
Telp. (022) 700931 Fax. (022) 707038
mailto:mizan@ibm.net

SUMBER: http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Kesehatan1.html

HIKMAH PUASA DALAM TINJAUAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN





Manusia merupakan makhluk yang tertinggi derajatnya, oleh karena itu manusia diutus oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai makhluk yang tertinggi yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah yang lain adalah manusia dikaruniai oleh Allah dengan akal sedangkan makhluk Allah yang lain tidak. Dengan akalnya ini manusia berusaha sejauh mungkin untuk mengupas rahasia-rahasia alam karena alam semesta ini diciptakan oleh Allah dan tak akan lepas dari tujuannya untuk memenuhi kebutuhan makhluknya. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya :

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka”
(QS. Ali Imran : 191)

Ayat inilah yang membuat orang mulai berpikir untuk mencari hikmah dan manfaat yang terkandung dalam setiap perintah maupun larangan Allah diantaranya adalah hikmah yang tersembunyi dari kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang diperintahkan oleh Allah khusus kepada orang-orang yang beriman. Hal ini seperti disebutkan di dalam firman Allah yaitu :

“Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”
(QS. Al Baqarah : 183)

Sudah barang tentu hikmah puasa tersebut sangat banyak baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan umat (masyarakat) pada umumnya. Diantara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting dan mampu dijangkau oleh akal pikiran manusia sampai saat ini antara lain :

a. Memelihara kesehatan jasmani (Badaniyah)

Sudah menjadi kesepakatan para ahli medis, bahwa hampir semua penyakit bersumber pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut. Maka sudah sewajarnyalah jika dengan berpuasa organ-organ pencernaan di dalam perut yang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolah makanan untuk sementara diistirahatkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama satu bulan.

Dengan berpuasa ini maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan Insya Allah kita menjadi sehat baik secara jasmani maupun secara rohani. Hal ini memang sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim yaitu :

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

“Berpuasalah maka kamu akan sehat”
(HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)

Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

“Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa”
(HR. Ibnu Majah)

Dalam penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti antara lain :

1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi dengan penemuan-penemuan ilmiah dibidang kedokteran. Metode ini juga dikenal dengan istilah “diet” yang berarti menahan / berpantang untuk makanan-makanan tertentu.

2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul “Al Islam wat Tibbul Hadits” menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.

3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.

4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah.

b. Membersihkan rohani dari sifat-sifat hewani menuju kepada sifat-sifat malaikat

Hal ini ditandai dengan kemampuan orang berpuasa untuk meninggalkan sifat-sifat hewani seperti makan, minum (di siang hari). Mampu menjaga panca indera dari perbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikiran dan perasaan untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah). Hal ini merupakan manifestasi (perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yang paling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Allah, selalu bersih, dan doanya selalu diterima.

Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yang berpuasa mendapatkan fasilitas dari Allah yaitu dipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi yaitu :

“Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya”
(HR. Turmudzi).

Juga dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul”
(HR. Ibnu Majah)

Disamping itu hikmah yang terpenting dari berpuasa adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT sehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi yaitu :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda :

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan perhitungannya (mengharapkan keridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari)

Juga dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu :

Dari Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda :

“Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu selain mereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yang berpuasa ? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpun lagi yang dapat masuk”
(HR. Bukhari)

Dengan demikian maka dapatlah disimpulkan bahwa berpuasa membawa manfaat yang sangat besar bagi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Sehingga setelah seseorang selesai menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan diharapkan ia menjadi bersih dan sehat baik jasmani maupun rohani dan kembali suci bagai bayi yang baru lahir. Amiin.

Daftar Pustaka :

- M. Noor Matdawam, Ibadah puasa dan amalan-amalan di Bulan Suci Ramadhan

- M Noor Matdawam, Pembinaan dan Pemantapan Dasar Agama

- Maftuh Ahnan, Mutiara Hadits Shahih Bukhari

- Al Qur’an


http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id






Kisah Nyata: Pengalaman Seorang Gadis Mati Suri Selama Dua Jam


Sempat dinyatakan meninggal dunia, Azlina alias Iin (23 tahun) ternyata mengalami mati suri selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bengkalis itu mengaku selama mati suri, ia diperlihatkan berbagai kejadian alam barzah dan akhirat, serta beberapa kejadian yang menyangkut amal dan perbuatan manusia selama di dunia.

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Azlina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut l kisah ‘perjalanan ghaib’ yang dituturkan Azlina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Di hadapan sekitar 50-an orang, terdiri dari pegawai honor tenaga kesehatan Bengkalis, warga masyarakat serta sejumlah wartawan, Azlina, Rabu (3/9) kemarin, di aula studio TV Sri Junjungan Televisi (SJTV) Bengkalis, mengisahkan kejadian ghaib yang dialaminya itu.

Menurut penuturan Iin yang didampingi pamannya, Rustam Effendi, sejak tiga tahun lalu ia menderita penyakit kelenjar gondok alias hiper teroid. Karena penyakitnya itu, Pada 25 Agustus silam, gadis ini ditemani Rustam Effendi berobat ke rumah sakit Mahkota Medical Center (MMC) Malaka. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan setelah tiga bulan, karena waktu itu tekanan darah tinggi.

Namun pada Sabtu (26/8) tengah lama, kondisi anak sulung tiga bersaudara ini kritis, koma. Sang paman sempat memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat toyibah (Lailahailallah) sebanyak dua kali. Waktu ajal menjemput, tutur sang paman, Azlina sempat melafazkan kalimat toyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan gadis yang bekerja sebagai honorer di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bengkalis ini tak bernafas. Tepat pukul 02.00 waktu Malaysia, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau berupa garis lurus.

Tak pelak situasi ini membuat Rustam sedih, kemudian beberapa dokter MMC Malaka terlihat sibuk memeriksa dan mengecek kondisi Azlina. Waktu itu dia sempat menghubungi keluarnya di Bengkalis untuk memberitahu kondisi terakhir Azlina. Untungnya setelah dua jam ditangani dokter, monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis yatim ini berdenyut lagi. Untuk perawatan lebih lanjut, Azlina dimasukan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam kemudian ia dinyatakan melewati masa kritisnya. Bertemu Sang Ayah Menurut pengakuan Azlina, dia melihat ketika nyawanya dicabut oleh malaikat. Waktu itu, nyawanya dicabut dari kaki kanan oleh malaikat. “Rasanya sangat sakit, kulit seperti disayat, dibakar dengan minyak,” tuturnya.

Setelah roh berpisah dengan jasad, dia menyaksikan orang-orang yang masih hidup dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke suatu tempat. Azlina mempunyai keinginan untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah lama meninggal, bernama Hasan Basri. “Wahai ayahku bisakah aku bertemu denganmu. Aku sangat rindu, oh ayah,” ucapnya. Memang di tempat itu Azlina bertemu dengan sosok pria muda berusia 17 tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut, Azlina tetap ngotot ingin bertemu dengan sang ayah. Kemudian, kedua malaikat memperkenalkan bahwa pria muda tersebut adalah ayahnya.

Tentunya dia tidak menyangka karena waktu meninggal dunia, ayahnya berusia 55 tahun. Kemudian sang ayah bertanya kepada Azlina, maksud kedatangannya. Dia menjawab kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh Azlina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Azlina menjawab bahwa dirinya ke sini, memenuhi panggilan Allah. Waktu itu juga, dia menyebut rukun Islam satu persatu.

Setelah berdialog dengan ayahnya, dua malaikat tadi membawa Azlina ke suatu tempat yang dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ, dia disalami dan dicium pipi kanan-kiri oleh wanita-wanita Muslimah tersebut. Tidak hanya itu, Azlina juga bertemu dengan 1.000 malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya sama. Di tempat itu, Azlina duduk di kursi yang sangat empuk. Bila di dunia empuk kursi tersebut seakan dilapisi delapan busa. Ketika duduk, tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Dia bertanya kepada sosok wanita tersebut. “Saya adalah roh dan amal ibadah mu selama di dunia,” kata wanita tersebut.

Kemudian Azlina ditemani amalnya (sosok wanita, red) dan dua malaikat menyaksikan beberapa kejadian di akhirat. Di antaranya, ada seorang pria berpakaian compang-camping, badannya bernanah dan bau busuk. Tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500 ton. Melihat kejadian itu, Azlina bertanya kepada amalnya. Rupanya pria tersebut semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet (teluh) orang. Kejadian selanjutnya yang ia lihat, seorang yang disebat dengan rotan panjang sehingga kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup tak pernah sholat bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut syahadat.

Azlina juga melihat, dua pria saling membunuh dengan kapak. Menurut keterangan amalnya, rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain. Kemudian gambaran, seorang ustad yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kembali Azlina bertanya. Ustad tersebut selama hidup suka berzina dengan istri orang lain.

Kejadian berikutnya, seorang ditusuk dengan pisau sebanyak 80 kali. Ini menunjukan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan selama di dunia. Kejadian terakhir, seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya, hingga mati. Gambaran tersebut menunjukan, selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak durhaka, yang tidak mengakui ibunya yang pikun. Bahkan dia malu kepada orang lain.

Kisah tentang mati suri dan berbagai pengalaman ghaib yang dialami Azlina alias Iin (23), membuat heboh masyarakat Bengkalis, khususnya warga desa Pematang Duku, kecamatan Bengkalis, yang antara percaya dan tidak dengan cerita dalam mati suri itu. Berikut lanjutan kisah ‘perjalanan ghaib’ yang dituturkan Azlina Rabu silam di aula studio SJTV Bengkalis.

Menurut Azlina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran manusia, ia kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, dia tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya berjalan tiga langkah, terdengar suara orang berzikir. Kemudian sang amal menyuruhnya untuk cepat menangkap suara tersebut. Tapi Azlina tidak bisa menangkap. Tiba-tiba waktu itu, lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata rantai tersebut berupa tasbih sebanyak 99 butir. Terdengar suara yang memerintahkan Azlina untuk berzikir selama dalam perjalanan.

Dia berjalan lagi sepanjang tujuh langkah, namun waktunya sama dengan 10 jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ke tujuh, dia melihat wadah menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lobang-lobangnya. Berkat cahaya tapak sirih tersebut, dia bisa melihat dan membaca tulisan Arab, berbunyi ‘Husnul Khotimah’. Di belakang tulisan itu terlihat gambar Ka’bah. Ketika melihat tulisan dan gambar Ka’bah seketika, dia dan amalnya tersenyum seraya mengucapkan Alhamdulillah.

Azlina mendekati cahaya itu dan mengambilnya, kemudian disapukan ke mukanya. Ketika malam yang gelap gulita itu menjadi terang benderang.

Nabi Muhammad Sahhallahu ‘Alaihi Wa sallam ….

Setelah berjalan sekian jauh, dia mendengarkan suara azan yang suaranya tidak seperti di Indonesia, namun bernada Mekkah. Kepada amalnya, dia meminta waktu untuk menunaikan sholat. Setelah mengerjakan sholat, roh Azlina hijrah ke tempat lain dengan perjalanan 40 hari. Tempat yang dituju kali ini adalah Masjid Nabawi di Madinah. Di masjid itu dia menyaksikan makam Nabi Muhammad dan sahabatnya. Di makam Nabi ada pintu bercahaya, terlihat sosok Nabi Muhammad sedang memberi makan fakir miskin. Tidak hanya itu di Masjid Nabawi, dia kembali diperlihatkan kejadian menakjubkan.

Tiba-tiba cahaya ‘Husnul Hotimah’ yang ada di tangannya lepas, kemudian mengeluarkan api yang menerangi seluruh ruangan sehingga makam Nabi terlihat jelas. Waktu itu dari balik makam Nabi, dia melihat sosok manusia, berwajah ganteng menyerupai malaikat, kulit langsat, mata sayu, pandangan luas terbentang dan tajam. “Raut muka seperti orang Asia (oval, red) namun tidak kelihatan kepalanya. Tapi saya yakin sosok manusia tersebut adalah Nabi Muhammad,” katanya.

Melihat peristiwa itu, lantas Azlina bertanya kepada malaikat dan amalnya. “Kenapa cahaya tersebut menerangi Nabi Muhammad, sehingga saya bisa melihat. Dan kenapa wajah Nabi bercahaya?” Dijawab bahwa Anda adalah orang yang mendapat syafaat dan hidayah dari Allah. Mengenai wajah nabi yang bercahaya, karena selama mengembangkan agama Islam selalu mendapat tantangan. Perjalanan tidak di situ saja, Azlina dan pengawalnya berbalik arah untuk pulang.

Rupanya ketika dalam perjalanan pulang dia kembali menyaksikan, jutaan umat manusia sedang disiksa dan menderita di sebuah lapangan. Orang-orang tersebut meronta dan berdoa minta agar kiamat dipercepat. Karena sudah tak tahan lagi dengan siksaan. Mereka mengaku menyesal dan minta dihidupkan kembali agar bisa bertaubat. “Jarak Azlina dengan mereka hanya lima meter, namun tak bias memberikan pertolongan,” ujarnya.

Selama melihat kejadian itu, Azlina membaca Al Quran 30 juz, Hafis (hafal) dan khatam tiga kali. Kemudian membaca surat Yasin sebanyak 1000 kali dan shalawat kepada seluruh nabi (Adam sampai Muhammad). Azlina berlari sepanjang Arab Saudi atau sepanjang Sabang sampai Marauke seraya menangis melihat kejadian tersebut. Azlina juga ingin diperlihatkan apa yang terjadi pada dirinya dikemudian hari. Namun sebelumnya dia diminta oleh malaikat untuk berzikir. Lamanya zikir yang dilakukan Azlina selama dua abad dan dua pertukaran zaman. Hal ini ditandai dengan 1 Syawal yang jatuh pada tanggal 31 Desember. Selesai berzikir, Azlina mendengar suara yang seperti ditujukan kepadanya. “Sadarlah wahai umat-Ku, kau sudah Ku matikan. Sampaikan kepada umat-Ku, apa yang Ku perlihatkan. Sampaikan kepada umat-Ku, umat-Ku, Umat-ku.”
Kejadian Aneh ….

Usai pengambilan gambar dan wawancara, terdapat kejadian aneh di gedung SJTV Bengkalis. Saat itu, Azlina sudah keluar dari ruangan menuju gedung Radio Pemda yang berjarak 25 meter. Ketika krew SJTV hendak mematikan monitor, ternyata tak bisa dimatikan. Namun anehnya muncul sosok bayangan putih bertubuh tegap dengan rambut terurai hingga ke pusar dan kepalanya bertanduk. Tentunya hal ini membuat para krew dan orang-orang yang menyaksikan heran, lantas momen ini diabadikan pengunjung dan krew SJTV. Setelah Azlina keluar dari ruangan Radio Pemda, ditanyakan apakah sosok tersebut. Dia menjawab bahwa sosok tersebut merupakan jin.

Menutup pengalaman ghaib anak penakik getah itu, sang Paman Rustam Effendi kepada wartawan menyebutkan,selama ini Azlina merupakan sosok yang pendiam dan kurang percaya diri (PD). Namun setelah kejadian ini banyak hal-hal yang berubah, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Bahkan dari warna kulitnya saat ini lebih bersih dan berseri. Mengenai amalannya,”Selama ini dia memang rajin mengerjakan shalat tahajud dan membaca Al Quran setiap hari,” kata sang paman menutup kisah tersebut.
Walahu a’lam bi showwab …

Pedang ini Paling Tajam di Dunia

Menakjubkan! Pedang Ini Paling Tajam Di Dunia | Mungkin kita tertanya-tanya bagaimanakah teknologi pada zaman dahulu dilakukan dalam pembuatan alatan perang seperti pedang. Apabila melihat musuh dengan berpakaian besi, kita sudah tentu dapat mengagak ia seperti satu perkara yang agak sukar untuk ditembusi. Namun jangan silap, pedang yang mereka hasilkan pada ketika itu dipercayai diiktiraf antara pedang paling tajam di dunia. Bayangkan baju besi yang dipakai musuh, dianggap terlalu mudah ditembusi. Jom baca di bawah ini.


Ketajamannya mampu menembus baju besi crusader, memotong dua pedang lawan, membelah perisai dan batu tanpa mengalami kerosakan pada matanya.

Kehebatan pedang buatan Damsyik dan terkenal dengan panggilan Pedang Persia ini telah mengatasi kehebatan pedang Katana dari Jepun dan pedang Excalibur milik Raja Arthur.


Pedang “Damascus” yang digunakan Salahuddin Al-Ayyubi

Pedang ini diperbuat besi baja “damascus” dengan teknik rahsia yang disaluti CNT (Carbon Nano Tubes) yang menjadikan ianya AMAT TAJAM dan LENTUR. Seni pembuatan pedang yang terahsia ini amat dikagumi oleh puak Barat.


Prof Dr. Peter Paufler dari Jerman mengakui kehebatan pedang ini

Kajian metalurgi moden setakat hari ini juga, masih tidak berkeupayaan untuk menghasilkan pedang berteknologi tinggi (teknologi NANO) dari peradaban Islam pada kurun ke-12 ini.

Setelah sekian lama pedang ini menjadi rahsia akan kehebatannya, akhirnya pengkaji barat telah berjaya membongkar rahsia pedang ini.


Rod “Damascus” bersaiz Nano didalam pedang Salahuddin Al-Ayyubi

Rupa-rupanya didalam pedang ini terdapat sebatang tiub rod “Damascus” yang bersaiz nano yang mudah lentur,tidak mudah patah dan sentiasa tajam sehinggakan mampu membelah apa saja.


Apa itu CNT?

Rod “Damascus” berupa rantaian atom karbon yang sangat hebat

CNT merupakan suatu rantaian atom karbon yang terikat di antara satu sama lain secara heksagonal berbentuk silinder yang mempunyai diameter sekecil 1-2 nanometer. Silinder CNT ini boleh mencapai panjang sehingga berpuluh-puluh mikron dan tertutup di bahagian hujung seolah-olah sebatang paip yang ditutup dikedua-dua hujungnya.

Pencirian yang dilakukan terhadap bahan ini juga menjelaskan bahawa CNT mempunyai kekuatan paling tinggi berbanding bahan lain. Ia juga mempunyai sifat kekonduksian elektrik melebihi kuprum dan logam. Keunikan tiub karbon nano yang lain ialah mempunyai ketahanan terhadap suhu tinggi serta mempunyai jisim yang lebih ringan dari aluminium.


Teknologi NANO.

Salahuddin Al-Ayyubi memimpin Tentera Islam dalam perang salib kurun ke-12

Kehebatan Pedang Salahuddin Al-Ayyubi telah dibongkar oleh Prof Dr. Peter Paufler dari Jerman. Prof tersebut menjumpai CNT di dalam pedang tersebut bersama senjata2 yang digunakan oleh tentera-tentera Islam pada ketika itu sewaktu perang Salib. CNT ini yang menjadikan pedang tentera Islam ini sangat tajam tetapi mudah lentur.


Salahuddin Al-Ayyubi

Teknologi NANO ini menggunakan besi baja “damascus” yang juga dipanggil wootz. Bijih besi ini mengandungi sejumlah peratusan unsur Karbon. Selain besi dan karbon, unsur-unsur seperti Kromium, Mangan, Kobalt juga ditambah bagi menambahkan lagi kekuatan, ketajaman dan kelenturannya.


Kehebatan pedangnya digeruni musuh-musuh Islam

Teknik pembuatan pedang ini begitu rahsia sehinggakan hanya beberapa keluarga tukang besi di Damsyik saja yang menguasainya. Akhirnya pada kurun ke-18, teknologi pembuatan pedang ini telah pupus.
pedang9

Teks kajian barat tentang Pedang “Damascus”

Apa yang tinggal hanyalah pedang-pedang, tombak dan Pisau yang kini tersebar di pelbagai Muzium di seluruh dunia. Sekadar mengingatkan kita bahawa Teknologi Hebat Peradaban Islam ini telah hilang di telan zaman.

Rabu, 20 November 2013

Kisah Dosen UIN Mem-booking 8 PSK dalam Satu Kamar

Moeflich Hasbullah

*
Seorang Dosen UIN SGD Bandung masuk ke tempat pelacuran di daerah Bekasi dan mem-booking 8 PSK sekaligus, lalu diboyong ke satu kamar. Sekuriti berbadan besar oknum TNI menguntitnya. Menyewa 8 orang sekaligus tentu tidak wajar dan mencurigakan. “Dia punya kekuatan seks seperti apa?” Pikirnya. Tahu ada yang menguntit, sang dosen merasa terganggu, terjadilah adu mulut sampai si TNI itu tak berkutik.
Argumen sang dosen kuat, karena toh sudah di-booking adalah hak dia untuk melakukan apa saja dengan 8 perempuan itu dalam kamar. Sang dosen bertanya, “Sebagai apa kamu disini?” “Saya keamanan Pak!” Mendengar jawaban itu, sontak sang dosen marah: “Keamanan apanya ..?? Pekerjaan kamu disini bukan mengamankan tapi membuat mereka menderita. Kamu menjerumuskan dan mencelakakan mereka semua di dunia dan di akhirat. Keamanan apanya?” Sang centeng tak berkutik. Sekuriti itu pun ditantang duel kalau mengganggu acara sang dosen, tapi si oknum ini tidak berani, apalagi saat diancam akan dilaporkan ke atasannya jadi centeng “neraka” seperti itu. Ia pun takut, pergi dan minta maaf. Ke 8 PSK itu merasakan lain, ada hal aneh yang akan dilakukan tamunya ini mem-booking mereka banyakan.http://syaghafan.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914g
Di dalam kamar, sang dosen meminta seprai dari dua kasur dicabut: “Tolong cabut itu seprai dan tutup badan kalian semua dengan kain itu. Saya tidak mau melihatnya.” 8 PSK itu kemudian dinasehati panjang lebar tentang kelakuan buruknya, tentang uang haramnya, akibatnya pada anak, durhakanya pada orang tua, alasan dustanya soal kebutuhan ekonomi, tentang bahaya penyakit kelamin dll.“Bayangkan kalau anak perempuanmu seperti kamu mau nggak? Kalau anak-anakmu tahu kelakuanmu seperti ini mau gak?” “Kalau ibumu tahu mau gak? Bayangkan perasaan mereka, betapa malu dan sakit hatinya. Inikah balasan pada ibumu yang sudah susah payah melahirkan, membesarkan dan mendidikmu?” dll … dll … (sekitar 2 jam dia bicara, di atas itu intinya saja). Ledakan tangisan 8 PSK itu muncrat semua, semua menyadari dan menyesali, tobat seketika, janji besok semuanya akan keluar.
Esoknya, sang dosen, datang lagi mengecek. Benar, 8 nama itu sudah tidak ada di daftar, sudah keluar. Beberapa hari kemudian, sang dosen mengunjungi ke 8 orang itu ke kampungnya masing-masing, mengontrol dan membina, dan komunikasi terus berjalan setelah beberapa minggu/bulan. 8 perempuan muda yang wajah-wajahnya aduhai itu, kini ada yang buka warung, buka kios, kerja di pabrik dll. Pada salah satu yang jualan gorengan, sang dosen ustadz  berkata: “Naah … begituu … ini yang halal dan barokah. Rizki halal tidak susah asalkan dicari.” Mereka merasakan kebahagiaan yang sangat amat telah keluar dari jerat pekerjaaan kotornya.
Dari ke 8 PSK itu, 6 orang bersuami dan direstui oleh suaminya jadi PSK (asalnya daerahnya Subang, Indramayu, Sukabumi). Yang suaminya menerima dan sadar, suaminya juga dibina. Yang suaminya menolak dan marah karena kehilangan income dari istrinya yang cukup besar, sang dosen memberikan instruksi: “Kamu harus bercerai dengan suamimu, wajib, karena ia telah menjerumuskan dan merusakmu. Suami macam apa seperti itu, sekarang pun ia tidak terima kamu telah sadar. Sekarang cari suami yang baik, masih banyak. Insya Allah saya akan bantu.” Yang suaminya tidak terima, semuanya diceraikan. Satu orang yang dari Indramayu, bukan hanya tidak terima malah menteror mantan istrinya dan keluarganya.
Ketika sang dosen dilapori, tidak menunggu, ia langsung berangkat mencarinya sendiri rumah orang itu. Laki-laki itu kembali ke rumah orang tuanya. Sang dosen masuk dan menceramahi laki-laki itu, bukannya berterima kasih dan bersyukur istrinya telah sadar dan kembali ke jalan yang benar. Laki-laki itu tetap tidak terima dan marah-marah. Ia bersungut-sungut menuduh laki-laki yang tak dikenalnya itu mengganggu kesenangannyalah, merusak rumah tangga oranglah, sok sucilah, dll. Sang dosen membantah: “Siapa yang merusak? Justru kamu yang merusak istri kamu dan kamu memerasnya. Suami macam apa kamu ini?”
Karena nasehat tidak akan masuk pada orang seperti ini, akhirnya sang dosen mengambil jalan akhir. “Sekarang gini aja, kamu ambil golok bawa keluar, ayo kita duel diluar tapi dengan catatan sampai mati dan harus disaksikan masyarakat, RT, RW dan Polisi. Siapa yang benar diantara kita.” Laki-laki itu hanya diam, sang dosen kesal, ia masuk ke dapur dan meminta golok pada keluarganya. Golok itu diberikan dan dipaksakannya agar laki-laki itu memegangnya dan dipersilahkan untuk menebas bagian mana saja dari tubuh sang sang dosen yang dia mau. Karena dia masih diam, sang dosen menggusur orang itu keluar rumah. Karena suasana ribut, tetangga pada keluar, nonton. Sekalian sang ustadz berteriak-teriak disitu menjelaskan betapa bodoh dan dungunya orang ini, istrinya disadarkan malah tidak terima berarti dia ini hakikatnya setan. Tetangga yang sudah menaruh curiga pada pekerjaan istri laki-laki itu membenarkan ucapan sang dosen. Mereka terus menonton.
Sampai ujungnya, laki-laki itu sadar, menangis, menyesali dan berjanji tidak akan mengganggu mantan istrinya lagi. Orang tuanya pun menyesalkan kebodohan anaknya itu. “Awas, mengganggu lagi mantan istrimu, dengan saya urusannya.”
Ketika kisah ini diceritakan pada saya, saya bilang “luar biasaa …” Ia berucap, “Yaa … menolong itu harus tuntas, jangan setengah-setengah, cuma menyadarkan saja tapi kesananya tidak bertanggung jawab, tidak di urus, ya gak akan bener, dia bisa balik lagi nanti.” Ini kisah nyata, bukan ngarang. Namanya disamarkan untuk menghindari riya.  Subhanallaah 


9 ALASAN YANG MENUNJUKKAN BAHWA ANDA SEBETULNYA KAYA



“Kekayaan adalah kemampuan untuk merasakan dengan sungguh-sungguh kehidupan yang kita jalani.”

Penting sekali diingat bahwa kita sebetulnya memiliki kekayaan yang seringkali tidak kita sadari. Kekayaan banyak ditafsirkan orang sebagai hal-hal yang berhubungan dengan materialisme atau kemewahan. Padahal definisi tersebut masih terlalu dangkal.

Coba anda renungkan daftar dibawah ini, 9 alasan yang menunjukkan bahwa anda sebetulnya adalah kaya :

1. Anda tidak dalam perut kosong ketika tidur tadi malam.
Tahukah anda 50%* orang di muka bumi ini masih menderita kekurangan gizi.

2. Anda masih tidur di dalam rumah, bukan di alam terbuka.
Tahukah anda 80%* orang di muka bumi ini masih tinggal di rumah yang tidak memenuhi standar.

3. Anda masih mempunyai pilihan untuk menggunakan pakaian apa yang akan anda pakai hari ini.
Masih banyak orang-orang di muka bumi ini, kita seringkali menyebutnya sebagai tuna wisma, hidup di alam terbuka dan hanya memiliki sepasang atau paling banyak 2 pasang baju dan celana yang sudah lusuh untuk dipakai.

4. Anda masih memiliki cukup uang di dompet anda.
Dahulu saya cukup sering mengalami kejadian seperti ini. Ketika saya menginginkan sesuatu, namun uang di dompet saya tidak mencukupi bahkan pernah beberapa kali kosong. Saya kesal sekali waktu itu. Namun akhirnya saya menyadari bahwa saya ternyata masih beruntung. Kalau kita lihat kembali lingkungan di sekitar kita, masih banyak orang-orang yang isi di dompetnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hari ini saja, sementara untuk keesokan hari mereka belum tahu akan mendapatkannya dari mana.

5. Anda tidak hidup dalam ketakutan.
Anda dapat membayangkan orang-orang yang hidupnya di tengah peperangan. Setiap hari mereka berpikir apakah mereka masih bisa menikmati hari esok atau tidak.

6. Anda masih bisa mandi dan minum dari air yang bersih.
Anda mungkin pernah melihat orang-orang yang mandi dan mencuci pakaian di pinggiran sungai yang sudah tidak jernih lagi, penuh dengan limbah. Mungkin anda juga pernah membaca sebuah berita di daerah pedalaman, orang-orang untuk mendapatkan air bersih harus berjalan sampai berkilo-kilo jauhnya.

7. Anda masih bisa pergi ke dokter ketika anda sakit.
Tahukah anda 1%* orang di muka bumi ini sedang dalam keadaan sekarat / hampir meninggal.

8. Anda masih bisa berakses ke internet.
Tahukah anda kurang dari 1%* orang di muka bumi ini yang memiliki komputer.

9. Anda bisa membaca.
Tahukah anda 70%* orang di muka bumi ini belum dapat membaca. Anda dapat menambahkan masing-masing urutan ke 10, 11, dst. Yang pasti, inti dari semuanya ini adalah anda bisa bersyukur dengan semua hal yang anda miliki dan dapatkan. Anda memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang lain.

Sampaikanlah kepada orang lain, maka ini akan menjadi Shadaqah Jariyah pada setiap orang yang Anda kirimkan pesan ini. Dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat pahalanya sampai hari kiamat... Aamiin..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes